Maulid Nabi Muhammad Saw. merupakan kegiatan yang banyak di lakukan oleh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia, khususnya pada bulan Rabi'ul awal. Pada bulan inilah Nabi kita di lahirkan tepatnya pada tanggal 12 Rabi'ul awal tahun gajah atau tahun 571 M.
Ternyata Nabi Muhammad Saw Merayakan Maulid
Namun, setiap kali menjelang bulan Rabi'ul awal selalu muncul berbagai pandangan mengenai hukum memperingatinya. Seiring dengan munculnya berbagai macam faham baru dalam Islam. Ada golongan yang mempermasahkannnya, ada yang mengatakan itu adalah hal baru dalam Islam sehingga tidak boleh untuk di peringati atau dengan istilah “bid’ah”. Dengan dalih mereka sesuatu yang baru itu sesat dan sesat itu dalam neraka”.
Apakah benar demikian?, hal tersebut membutuhkan kajian yang mendalam dan harus merujuk pada ulama yang memang berkompeten dalam bidang kajian hadis dan sumber- sumber hukum Islam. Dimana hal tersebut membutuhkan keahlian dalam mengkaji hadis-hadis Nabi. Untuk itu kita bisa mengikuti pendapat ulama hadis terdahulu yang memang memiliki keahlian dalam mengkaji dan memahami dengan utuh.
Mengenai siapakah orang yang pertama kali merayakan Maulid Nabi? sebenarnya orang yang pertama kali merayakannya ialah Nabi Muhammad Saw. sendiri, sebagaimana yang di sebutkan di dalam hadits sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim : “Ketika beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam di tanya tentang puasa pada hari Senin maka beliau bersabda: “itu adalah hari yang aku dilahirkan di dalamnya”.
Dari penjelasan di atas semoga kita tidak ragu lagi untuk terus melanjutkan perayaan maulid Nabi. Nabi menjawab pertanyaan sahabat itu karena beliau mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah Swt dan rasa syukur bisa saja di ungkapkan dengan berpuasa maupun hal baik lainnya, seperti membaca sholawat nabi, bershodaqah, dan membacakan sejarah Nabi, serta masih banyak lagi.
Komentar
Posting Komentar